ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN KOSMETIKA DAN KEPERLUAN RUMAH TANGGA PERIODE 2014-2016)

ANDINI, WIDYA (2017) ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN KOSMETIKA DAN KEPERLUAN RUMAH TANGGA PERIODE 2014-2016). Mahasiswa thesis, Politeknik Negeri Manado.

[img] Text
BAB 1.doc

Download (567kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.doc

Download (72kB)

Abstract

Kebangkrutan merupakan masalah utama yang harus diwaspadai oleh setiap perusahaan. Karena kebangkrutan merupakan suatu kondisi dimana perusahaan tidak mampu untuk melanjutkan kelangsungan dan keberlanjutan kegiatan operasional suatu usaha. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi kebangkrutan pada perusahaan kosmetika dan keperluan rumah tangga yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Karena perusahaan tersebut sedang menghadapi persaingan yang ketat setelah diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean di Indonesia sejak tahun 2015. Dengan menggunakan metode Altman Z-Score kemungkinan terjadinya kebangkrutan pada perusahaan tersebut dapat dideteksi. Sample yang digunakan yaitu lima perusahaan diantaranya: PT Akasha Wira International Tbk, PT Martina Berto Tbk, PT Mustika Ratu Tbk, PT Mandom Indonesia Tbk dan PT Unilever Indonesia Tbk. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu dengan menggunakan laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang digunakan yaitu laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Metode analisis Z-Score terdiri dari lima variabel yang mewakili rasio likuiditas X1, rasio profitabilitas X2 dan X3, rasio aktivitas X4 dan X5. Rumus Z-Score = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 + 0,6 X4 + 1,0 X5. Apabila nilai Z-Score lebih dari 2,99 dikategorikan sehat, 1,81 sampai 2,99 dikategorikan rawan, kurang dari 1,81 dikategorikan sebagai perusahaan potensial bangkrut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga perusahaan dikategorikan sehat dengan nilai z-score di atas 2,99 dan dua perusahaan dikategorikan rawan bangkrut yaitu dengan nilai z-score di bawah 1,81. Perusahaan yang masuk kategori sehat menunjukkan bahwa perusahaan mampu bertahan di tengah pesatnya persaingan perdangangan Masyarakat Ekonomi Asean. Sedangkan perusahaan yang masuk kategori rawan bangkrut menunjukkan bahwa perusahaan belum siap bersaing dengan pendatang baru yang lebih potensial. Adapun rekomendasi untuk perusahaan yang masuk kategori sehat, harus mampu mempertahankan loyalitas konsumen dan menjaga likuiditas perusahaan dalam menutupi kewajiban. Sedangkan bagi perusahaan yang masuk kategori rawan bangkrut, harus lebih fokus dalam mengelola keuangan dan meningkatkan kualitas produk, strategi pemasaran dan distribusi, serta pengelolaan produksi dan sumber daya manusia.

Item Type: Karya Ilmiah (Mahasiswa)
Uncontrolled Keywords: Kebangkrutan, Metode Altman Z-Score.
Subjects: A Akuntansi dan Keuangan > AE Tesis. Disertasi dan Skripsi
Divisions: Niaga > Jurusan Akuntansi
Depositing User: Mr Sonnie Marsabessy
Date Deposited: 24 Feb 2018 10:10
Last Modified: 24 Feb 2018 10:10
URI: http://repository.polimdo.ac.id/id/eprint/1442

Actions (login required)

View Item View Item