Onthoni, Yoel Deden (2018) PERBANDINGAN KEKUATAN LENTUR SAMBUNGAN LAS DAN SAMBUNGAN KONVENSIONAL PADA STRUKTUR BALOK. Mahasiswa thesis, Politeknik Negeri Manado.
Text
Cover,daftar isi, bab I.pdf Download (17MB) |
Abstract
Proyek-proyek konstruksi sekarang ini masih banyak yang menggunakan beton dikarenakan murah, kuat tekan yang tinggi, mudah dalam pelaksanaan,perawatan yang murah dan mudah dibentuk, selain itu material penyusunnya juga mudah didapat. Namun, selain kelebihan di atas beton memiliki kekurangan yaitu lemah terhadap kuat tarik. Agar beton mampu menahan gaya tarik maka diperlukan baja tulangan di dalam beton sehinggah gaya tarik yang terjadi akan ditahan oleh baja tulangan yang ada sehinggah beton menjadi konstruksi yang kuat dan aman. Akan tetapi baja tulangan juga memiliki panjang bentang yang terbatas karena itu diperlukan sambungan. Menurut Lancelot (1985), penyambungan baja tulangan dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu sambungan lewatan, sambungan las dan sambungan mekanis. Dalam hal ini peneliti meneliti lebih lanjut tentang sambungan las dan sambungan lewatan ditinjau dari kuat lenturnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan nilai kuat lentur akibat diberi sambungan las dan sambungan lewatan serta perbandingan dari kedua sambungan itu. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah studi literatur berdasarkan SNI dan metode eksperimen yang dilakukan di Laboratorium Uji Material Teknik Sipil Politeknik Negeri Manado, Laboratorium Uji Bahan Teknik Mesin Politeknik Negeri Manado dan Laboratorium Uji Material Teknik Sipil UNSRAT. Untuk hasil kuat lentur balok beton bertulang dengan tulangan yang menggunakan sambungan las mendapatkan hasil kuat lentur berturut-turut, yaitu benda uji SL (1) = 5,733 MPa, benda uji SL (2) = 6,000 MPa, benda uji SL (3) = 6,400 MPa, sehinggah didapat kuat lentur rata-ratanya adalah 6,044MPa. Untuk hasil kuat lentur balok beton bertulang dengan tulangan yang menggunakan sambungan lewatan mendapatkan hasil kuat lentur berturut-turut, yaitu benda uji PL 300 (1) = 11,409 MPa, benda uji PL 300 (2) = 11,428 MPa, benda uji PL 300 (3) = 11,447 MPa, sehingga didapat kuat lentur rata-ratanya adalah 11,428 MPa.Sehingah dari hasil yang ada, perbandingan kuat lentur dari kedua sambungan itu adalah 50% yang artinya kuat lentur dari sambungan las hanya ½ dari kuat lentur sambungan lewatan. Dapat disimpulkan bahwa dengan mutu beton yang sama dan mutu baja sama ternyata sambungan lewatan memiliki kuat lentur yang lebih tinggi dibandingkan dengan sambungan las, dikarenakan pada sambungan lewatan gaya tarik yang bekerja pada balok ditahan oleh dua ujung baja tulangan yang saling berlewatan sehinggah akan lebih kuat menahan gaya yang berkerja sedangkan pada sambungan las hanya ditahan oleh satu ujung baja tulangan karena dua ujung baja tulangan yang dilas sehingga menjadi satu ujung.
Item Type: | Karya Ilmiah (Mahasiswa) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kuat lentur beton, sambungan las, sambungan lewatan |
Subjects: | I Building Construction > IE Tesis. Disertasi dan Skripsi |
Divisions: | Teknik > Jurusan Teknik Sipil |
Depositing User: | Mrs Sarini Podomi |
Date Deposited: | 27 Aug 2021 10:58 |
Last Modified: | 27 Aug 2021 10:58 |
URI: | http://repository.polimdo.ac.id/id/eprint/2307 |
Actions (login required)
View Item |