PENGARUH PEMAANFAATAN SERAT SABUT KELAPA TERHADAP KARAKTERISTIK BETON NORMAL

PALIT, VICKY B (2017) PENGARUH PEMAANFAATAN SERAT SABUT KELAPA TERHADAP KARAKTERISTIK BETON NORMAL. Mahasiswa thesis, Politeknik Negeri Manado.

[img] Text
BAB 1.docx

Download (18kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.docx

Download (33kB)

Abstract

Potensi produksi sabut kelapa yang sedemikian besar belum dimaanfaatkan sepenuhnya untuk kegiatan produktif yang dapat meningkatkan nilai tambah. Karena itu pemaanfaatan sabut kelapa dengan kreatif dinilai akan sangat efisien dan bisa memberikan image yang berbeda untuk sabut kelapa. Sabut kelapa memiliki tekstur kasar dan kaku, sehingga serat sabut kelapa masih minim pengunaan di dunia teknik sipil maupun masyarakat umum. Namun secara tradisional serat sabut kelapa hanya dimaanfaatkan untuk bahan rumah tangga seperti pembuatan sapu, keset, tali, dan lain-lain. Untuk itu minimnya penggunaan serat sabut kelapa terhadap dunia teknik sipil khususnya di Provinsi Sulawesi Utara yang kekayaan alamnya sangat tinggi, maka diperlukan alternatif untuk membuat penggunaan serat sabut kelapa untuk dunia teknik sipil, salah satunya dengan pemaanfaatan serat sabut kelapa terhadap beton. Tujuan dari tugas akhir ini yaitu untuk mendapatkan nilai kuat tekan, kuat tarik belah, kuat lentur, dan absorpsi, juga untuk mendapatkan nilai yang optimal pengunaan serat sabut kelapa pada beton Berdasarkan hasil pemeriksaan kuat tekan beton diperoleh hasil rata-rata pada setiap jenis campuran dan umur beton, hasil dari kuat tekan rata-rata beton normal untuk umur 28 hari adalah 23.1 MPa. Sedangkan pada campuran beton serat 0,25% untuk umur 28 hari adalah 27,5 MPa, campuran 0,5% adalah 15,3 MPa, campuran 0,75% adalah 17,8 MPa, dan campuran 1% adalah 13,6 MPa. Pada nilai kuat tarik belah beton, mendapatkan hasil rata-rata beton normal untuk umur 28 hari adalah 3,1 MPa, sedangkan pada campuran beton serat 0,25% untuk umur 28 hari adalah 1,7 MPa, campuran 0,5% adalah 1,3 MPa, campuran 0,75% adalah 1.1 MPa, dan campuran 1% adalah 0,9. Pada pengujian kuat lentur, didapat hasil rata-rata beton normal untuk umur 28 hari adalah 5,1 MPa, sedangkan pada umur 28 hari campuran beton serat 0,25% adalah 6,1 MPa, campuran 0,5% adalah 5,6 MPa, campuran 0,75% adalah 2,9 Mpa, dan campuran 1% adalah 2,6 MPa. Hasil pengujian absorpsi beton umur 28 hari dengan benda uji silinder berukuran diameter 100 mm dan tinggi 50 mm yang direndam selama 1, 5, 10, 20, 30, 60, 120, 180, 240, 300, dan 360 menit maka dapat dilihat hasil analisa korelasi antara nilai absorpsi variabel Y dengan tahapan perendaman variabel X. Berdasarkan hasil maka di buat rekapitulasi untuk beton normal pada umur 28 hari adalah 0,9471 sedangkan beton serat 0,25% umur 28 hari adalah 0,7962, campuran 0,5% adalah 0,9607, campuran 0,75% adalah 0,8509, dan campuran 1% adalah 0,9518. Hasil pengujian beton dengan pengunaan serat sabut kelapa yang diantaranya pengujian kuat tekan beton, kuat tarik belah beton, kuat lentur dan absorpsi beton dari keempat pengujian masing-masing mendapatkan hasil nilai yang optimum. Sehingga dapat disimpulkan bahwa beton yang optimum dengan bahan tambah 0,25%.

Item Type: Karya Ilmiah (Mahasiswa)
Uncontrolled Keywords: Serat Sabut Kelapa, Perencanaan Campuran SNI 03-2834-2000
Subjects: I Building Construction > IE Tesis. Disertasi dan Skripsi
Divisions: Teknik > Jurusan Teknik Sipil
Depositing User: Mr Sonnie Marsabessy
Date Deposited: 15 May 2018 14:35
Last Modified: 15 May 2018 14:35
URI: http://repository.polimdo.ac.id/id/eprint/1599

Actions (login required)

View Item View Item